Setelah menyelesaikan artikel sebelumnya, penulis kembali menulis artikel lanjutan dari artikle sebelumnya :D. Artikel mengenai laravel ini sedikit panjang dikarenakan penulis sedang mempelajari dan mencoba menjelaskan lebih detail bagaimana cara kerja laravel itu sendiri. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai controller, routing, view, valisasi sekaligus kita akan melakukan testing terhadap aplikasi yang telah kita buat.
Membuat Controller Pada Laravel
Untuk membuat controller sama seperti pada saat membuat model, hanya saja kita menggunakan sintak yang sedikit berbeda. Sebelum membuat controller, disini kita membutuhkan library uuid untuk melakukan generate id seperti id buku dan id peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut untuk mendownload dependency uuid.
Setelah selesai, silahkan jalankan perintah berikut untuk membuat controller untuk model buku.
File BukuController.php terletak di dalam folder app/Http/Controllers, silahkan anda buku lalu ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Nah bisa kita lihat bahwa class controller ini akan mengatur hubungan antara view dan model. Class controller ini memiliki 7 method, dimana masing - masing method ini akan kita gunakan untuk melakukan manipulasi data. Karena kita menggunakan eloquent orm untuk basis data maka kita hanya perlu memanggil class model, dimana dengan class model ini kita dapat melakukan manipulasi data. Kemudian pada laravel, kita juga dapat melakukan validasi untuk setiap inputan dan kita dapat melakukan custom terhadap validasi yang kita inginkan, jika dlihat dari codingan diatas, anda dapat melihat validasinya yang berada pada codingan $this->validate. Anda juga dapat melihat codingan \Session::flash, codingan ini berfungsi untuk menampilkan notifikasi atau menampilkan info, misalnya jika data telah berhasil disimpan dan sebagainya.
Selanjutnya silahkan jalankan perintah berikut untuk membuat controller mahasiswa.
Kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Codingan yang akan kita gunakan untuk class controller mahasiswa adalah sama dengan class controller buku. Selanjutnya kita akan mencoba membuat controller untuk bagian peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut untuk membuat class peminjaman controller.
Kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Nah terlihat sedikit perbedaan, dimana jika pada controller sebelumnya kita benar - benar menggunakan class model, dan mengapa sekarang kita menggunakan \DB::table untuk melakukan query ? ini disebabkan karena kita ingin melakukan custom query, dimana disini kita melakukan join sebanyak 3 tabel :). Kemudian pada function tambahPeminjaman mengapa kita mengambil data buku dan mahasiswa ? karena kita ingin menampilkan data mahasiswa dan buku dalam bentuk combo box, dimana nanti datanya ini diperlukan untuk penyimpanan data peminjaman buku yang dilakukan berdasarkan relasi one to many.
Setelah selesai membuat semua controller, disini penulis juga membuat authentikasi untuk user - user yang akan melakukan akses data. Untuk membuat proses authentikasi pada laravel sangatlah mudah, kita dapat menggunakan scalfolding dari laravel. Jalankan perintah berikut untuk membuat authentikasi pada laravel.
Jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut pada terminal vagrant anda.
Kita tidak perlu untuk melakukan coding, karena secara otomatis laravel telah membuat fungsi untuk register, login dan logout sesuai dengan yang kita butuhkan. Password akan diinput oleh user akan di hash dengan menggunakan algoritma bcrypt sehingga keamanan data user lebih terjaga.
Melakukan Konfigurasi Router Pada Laravel
Setelah selesai dengan controller, tahap selanjutnya kita akan mencoba melakukan konfigurasi router pada laravel. Router ini sebenarnya adalah route atau state dari pada sebuah url. Untuk melakukan konfigurasi router pada laravel, silahkan buka file routes.php di dalam folder app/Http kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
masing - masing route tersebut memiliki method yang berbeda - beda dikarenakan kebutuhan yang berbeda - beda, misalkan jika kita ingin mengambil data maka kita akan menggunakan method get, jika menyimpan data dengan menggunakan method post, mengubah data dengan menthod put dan menghapus data dengan method delete. Pada route ini, terdapat middleware dimana middleware ini akan dijalankan tepat pada saat sebuah function di dalam controller diakses. Middleware yang kita gunakan disini berfungsi jika user belum melakukan login, maka user akan diredirect ke halaman login terlebih dahulu. Untuk mendefinisikan route berdasarkan function pada controller tertentu tidaklah berbeda jika kita bandingkan dengan codeigniter, bisa dilihat untuk mendeklarasikan function pada controller tertentu kita dapat menggunakan codingan nama controller@nama function. Terdapat tanda @ untuk memisahkan antara controller dan function.
Membuat View Pada Laravel
Setelah melewati banyak konfigurasi pada model dan controller, tahap selanjutnya adalah kita akan membuat view :). Tahap ini merupakan tahap akhir dari project yang akan kita buat. Pada laravel, kita akan menggunakan template engine bawaan laravel yaitu blade. Dokumentasi tentang penggunaan view tidak dibahas pada code dokumentasi laravel, akan tetapi dibahas terpisah di Laravel Collective. Di dalam dokumentasi laravel collective, disana dijelaskan tentang bagaimana cara membuat form dan sebagainya dengan menggunakan blade, akan tetapi kita diharuskan melakukan instalasi library laravel collective pada project yang akan kita gunakan sekarang. Salah satu kelebihan dari laravel collective ini adalah kita dapat menggunakan teknologi CSRF sehingga kita tidak perlu repot - repot membuat konfigurasi CSRF lagi :D. Silahkan anda buka file composer.json yang berada pada root folder project anda. Kemudian tambahkan codingan seperti berikut pada bagian require.
Jika dilihat dari seluruh codingannya akan menjadi seperti berikut.
Setelah selesai, silahkan jalankan perintah berikut untuk mendownload dependency yang kita butuhkan.
Kemudian silahkan buka file app.php yang berada di dalam folder config tambahkan pada bagian providers codingan seperti berikut.
maka hasilnya akan seperti berikut.
Kemudian tambahkan codingan berikut pada bagian aliases.
maka hasilnya akan seperti berikut.
Langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi gulp. Gulp merupakan salah satu build tool untuk automated task, bagi anda yang masih bingung bagaimana cara menggunakan gulp, silahkan lihat di artikel belajar gulp. Untuk melakukan instalasi gulp, silahkan jalankan perintah berikut.
Setelah selesai, kita membutuhkan dependency library bootsrap untuk mempercantik tampilan. Secara default, laravel telah mendaftakan library bootstrap-sass di dalam package.json, kita hanya perlu melakukan instalasi terhadap library tersebut dengan cara menjalankan perintah berikut.
Karena bootstrap memerlukan dependency library jquery, silahkan jalankan perintah berikut.
Kemudian silahkan buka file app.scss yang berada di dalam folder resources/assets/sass kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Setelah selesai, silahkan buat sebuah folder js di dalam folder resources/assets kemudian silahkan buat sebuah file app.js di dalam folder resources/assets/js dan masukkan codingan berikut untuk melakukan import jquery dan bootstrap.
Karena file app.js belum terdaftar di dalam konfigurasi gulp, maka kita harus melakukan konfigurasi terlebih dahulu. Silahkan buka file gulpfile.js yang berada di root project, kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Bisa kita lihat dari codingan diatas, kita menggunakan browserify untuk meload file app.js, mengapa demikian ? dikarenakan kita menggunakan sintak amd (Asynchronous Module Definition) pada file app.js. Setelah selesai, karena scss merupakan preprocessor dari css maka kita tidak bisa secara langsung menjalanlkan file scss tersebut pada browser, maka kita harus mengubahnya terlebih dahulu menjadi css. Laravel telah menyediakan konfigurasi gulp untuk merubah preprocessor scss menjadi css, silahkan jalankan perintah berikut untuk mengubah scss menjadi css dan melakukan build terhadap file app.js.
Jika berhasil, maka output pada terminal akan menjadi seperti berikut.
Nah dari output diatas dapat kita lihat bahwa gulp mengubah file app.scss menjadi file app.css yang terletak di dalam folder public/css sedangkan file app.js akan berada di dalam folder public/js.
Langkah selanjutnya kita akan mengatur view, semua view pada laravel terletak di dalam folder resources/views. Silahkan anda hapus file welcome.blade.php dikarenakan kita tidak lagi menggunakan file tersebut sebagai home page dari aplikasi kita melaikan file home.blade.php yang akan kita gunakan sebagai home page. Langkah selanjutnya silahkan buka file app.blade.php yang berada di folder layouts kemudian silahkan ubah menjadi seperti berikut.
Setelah selesai, kemudian silahkan buka file home.blade.php kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Kemudian silahkan akses http://perpustakaan.com:8080 pada browser anda, jika berhasil maka outputnya akan muncul seperti berikut.
Kemudian silahkan buat folder mahasiswa, buku dan peminjaman di dalam folder views, di dalam masing - masing folder tersebut silahkan buat file create.blade.php, edit.blade.php dan index.blade.php. Untuk codingan index.blade.php pada folder buku silahkan isikan codingan seperti berikut.
Untuk codingan create.blade.php pada folder buku silahkan isikan codingan seperti berikut.
Untuk codingan edit.blade.php pada folder buku silahkan isikan codingan seperti berikut.
Setelah selesai dengan view buku, selanjutnya kita akan mencoba membuat view pada mahasiswa, untuk file index.blade.php pada folder mahasiswa silahkan isikan codingan seperti berikut.
Untuk codingan create.blade.php pada folder mahasiswa silahkan isikan codingan seperti berikut.
Untuk codingan edit.blade.php pada folder mahasiswa silahkan isikan codingan seperti berikut.
Langkah yang terakhir, kita akan mengubah codingan view yang berada pada folder peminjaman, silahkan ubah file index.blade.php di dalam folder peminjaman seperti berikut.
Untuk codingan create.blade.php pada folder peminjaman silahkan isikan codingan seperti berikut.
Untuk codingan edit.blade.php pada folder peminjaman silahkan isikan codingan seperti berikut.
Silahkan akses aplikasi anda di http://perpustakaan.com:8080 kemudian lakukan registrasi, setelah selesai, maka lakukan login. Berikut adalah output untuk bagian register.
Berikut adalah output untuk bagian login user.
Berikut adalah output untuk halaman data buku.
Berikut adalah output untuk halaman data mahasiswa.
Berikut adalah output untuk halaman data peminjaman buku.
Setelah menulis 3 artikel mengenai laravel, aplikasi perpustakaan dengan menggunakan laravel akhirnya selesai juga :D. Sekian tutorial belajar laravel bagian 3 dan Terima kasih :). Untuk source code lengkap, penulis publish di Belajar Laravel.
Pada artikel sebelumnya, penulis telah menjelaskan bagaimana cara melakukan setup project laravel, mulai dari konfigurasi vagrant hingga mengenerate project laravel. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai database migration, seed dan model pada laravel.
Konfigurasi Vim Pada Vagrant
Sebelum memulai ngoding, alangkah baiknya kita melakukan konfigurasi terlebih dahulu terhadap text editor yang akan kita gunakan. Vim merupakan salah satu text editor yang sangat banyak digunakan, terdapat banyak plugin yang dapat kita gunakan untuk memudahkan dalam proses development.
Tahap pertama, kita akan melakukan konfigurasi plugin pathogen pada vim, silahkan jalankan perintah berikut.
Setelah selesai, langkah selanjutnya silahkan lakukan clone plugin berikut per baris.
Silahkan atur thema terminal anda menjadi solarized dark. Sekarang silahkan buka file .vimrc dengan vim, jalankan perintah berikut.
Kemudian masukkan script untuk konfigurasi seperti berikut.
Jika berhasil, maka output yang diharapkan adalah seperti berikut, vim akan memunculkan warna solarized dark dan juga menampilkan penomoran.
Belajar Perintah Vim
Sebelum kita lanjut, kita harus benar - benar bisa terlebih dahulu menggunakan vim :D. Tidak seperti text editor biasa yang langsung kita gunakan, vim mempunya beberapa perintah diantaranya adalah.
vim nama file biasanya digunakan untuk membuat atau mengubah isi dari file tersebut.
i atau insert berfungsi agar kita dalam melakukan perubahan pada file yang sedang aktif dan akan muncul tulisan insert dibagian bawah.
esc untuk keluar dari mode edit document atau keluar dari perintah i sehingga document tidak dapat diubah.
:w atau write berfungsi untuk menyimpan sebuah document yang telah kita buat atau yang telah kita ubah, jika anda telah selesai melakukan perubahan silahkan tekan esc lalu ketikan perintah :w maka document akan tersimpan.
:q atau quit artinya anda keluar dari text editor.
:wq atau write and quit artinya anda akan keluar dari text editor dan menyimpan perubahan file.
:q! quit artinya anda keluar dari text editor tanpa menyimpan perubahan pada document.
:sp nama file split horisontal artinya anda dapat membagi screen window editor anda berdasarkan horisontal.
:vsp nama file split vertikal artinya anda dapat membagi screen window editor anda berdasarkan vertikal.
ctrl + w + w berfungsi untuk berpindah dari 1 window ke window yang lain.
Membuat Database Migration Pada Laravel
Setelah selesai belajar vim, langkah selanjutnya kita akan mencoba membuat database migration pada laravel. Database migration merupakan salah satu fitur dari laravel untuk mempermudah developer dalam mengembangkan schema database yang ingin digunakan. Di dalam bahasa pemrograman lain juga tersedia database migration seperti ruby on rails pada ruby, flyway pada java dan lain - lain.
Karena project yang akan kita buat adalah sebuah perpustakaan maka disini kita akan membuat database migration mengenai perpustakaan. Berikut adalah ERD dari pada aplikasi perpustakaan yang akan kita buat.
Bagi yang masih bingung cara membaca ERD tersebut silahkan baca artikel belajar membuat foreign key pada h2 database. Nah setelah mengetahui tentang ERD nya, selanjutnya kita akan membuat database migration dengan menggunakan perintah artisan pada laravel. Untuk membuat database migration untuk tabel buku maka jalankan perintah berikut.
Jika berhasil maka outputnya akan seperti berikut.
Langkah selanjutnya untuk membuat database migration untuk tabel mahasiswa, silahkan jalankan perintah berikut.
Untuk tabel peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut.
Setelah selesai, tahap selanjutnya kita akan mengubah schema dari tabel - tabel yang telah kita buat. Silahkan buka file database migration untuk tabel buku yang berada di dalam folder database/migrations, biasanya filenya mengikuti format tanggal dan waktu pada saat membuat database migration, contohnya seperti berikut.
dimana 2016 adalah tahun, 05 adalah bulan, 18 adalah tanggal dan 111241 adalah sebagai waktu. Silahkan buka file database migration untuk tabel buku dengan perintah.
Silahkan ganti dan sesuaikan huruf x dengan tanggal dan waktu pada saat file dibuat. Setelah dibuka, lalu silahkan ubah codingannya seperti berikut.
Dari codingan diatas dapat dilihat bahwa kita akan membuat sebuah tabel buku dengan nama tabel tb_buku. Disini penulis menggunakan uuid sebagai primary key sehingga tidak akan terjadi kerangkapan data. Langkah selanjutnya silahkan buka database migration untuk tabel mahasiswa dengan perintah.
Kemudian ubah codingannya seperti berikut.
Struktur codingan diatas tidak ada yang berbeda dengan codingan sebelumnya, hanya saja disini terlihat berbeda pada bagian jenis kelamin, dimana pada bagian jenis kelamin kita akan menggunakan enum, mengapa enum ? dikarenakan jenis kelamin merupakan sebuah pilihan dan penulis ingin menjaga agar datanya tetap konsisten, jadi jika kita telah menetapkan pria dan wanita adalah sebagai jenis kelamin, maka user tidak dapat melakukan inputan selain pria dan wanita meskipun user ingin melakukan inputan data laki - laki dan perempuan, ini disebabkan data laki - laki dan perempuan tidak terdapat di dalam list enum. Selanjutnya silahkan buka database migration untuk tabel peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut.
Kemudian ubah codingannya seperti berikut.
Codingan untuk tabel peminjaman lumayan berbeda dengan tabel - tabel sebelumnya, mengapa demikian ? dikarenakan disini kita menggunakan foreign key untuk menghubungkan antara tabel buku, barang dan peminjaman. Relasi antara tabel mahasiswa dan peminjaman adalah one to many cascade sehingga apabila data mahasiswa dihapus maka secara otomatis data pada tabel peminjaman juga akan dihapus secara otomatis karena sifat cascade. Berbeda dengan tabel buku, tabel buku memiliki relasi one to many terhadap tabel peminjaman, akan tetapi tidak cascade sehingga apabila tabel buku dihapus, maka tabel peminjaman tidak ikut dihapus.
Setelah semuanya selesai, kita akan menjalankan migration tersebut. Akan tetapi sebelum menjalankan migration, kita harus terlebih dahulu melakukan konfigurasi pada environment. Silahkan buka file .env dengan perintah berikut.
Kemudian ubah konfigurasi untuk koneksi database mysql menjadi seperti berikut.
Note : yang diubah hanyalah konfigurasi koneksi database mysql saja, jangan melakukan perubahan pada konfigurasi lain, terutama pada konfigurasi APP_KEY, karena jika key yang digunakan tidak sesuai dengan key yang digenerate pada saat proses pembuatan project maka akan muncul error key tidak valid.
Setelah selesai, lakukan akses database mysql dengan perintah berikut.
Kemudian masukkan password root. Sebenarnya kita menggunakan database mariadb, bukan database mysql akan tetapi perintah yang digunakan adalah sama. Kemudian silahkan buat database perpustakaan dengan perintah berikut.
Setelah selesai, silahkan keluar dari mysql dengan perintah exit. Kemudian silahkan jalankan database migration dengan perintah berikut.
Jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut.
Membuat Model Pada Laravel
Pada artikel sebelumnya, penulis telah menjelaskan bahwa laravel menggunakan pendekatan mvc pada projectnya. Nah yang pertama kali kita buat adalah model, dimana model ini merupakan represntasi dari pada tabel atau data yang terdapat pada database. Karena pada database migration terdapat 3 tabel maka kita harus membuat 3 model untuk mewakili tabel - tabel yang ada di database migration.
Untuk membuat model untuk buku, silahkan jalankan perintah berikut.
Di bagian model, kita harus mengubah codingan sedikit dikarenakan nama tabel yang akan kita gunakan berbeda, silahkan buka model buku pada folder app dengan perintah.
Kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Wah beda banget sama codingan php biasanya :O, ada namespace dan use. Yups, sebenarnya tidak banyak perbedaan, mungkin jika anda awalnya pernah belajar java, di java terdapat package dan dapat melakukan import maka di php juga bisa akan tetapi hanya berbeda pada penamaan nya saja. Jika di java terdapat package maka di php kita menggunakan namespace, jika di java kita mengenal import maka di php kita mengenal use :). Pada model buku ini, kita mendeklarasikan nama tabel dimana $table ini sebenarnya merupakan override dari class model sehingga kita mengubah nama default dari tabel yang akan kita gunakan. Function peminjamans merupakan function yang penulis buat sendiri dengan tujuan karena model buku mempunya relasi dengan model peminjaman dan relasi ini adalah one to many sehingga pada tabel master yaitu buku dapat memiliki banyak peminjaman.
Untuk membuat model mahasiswa, silahkan jalankan perintah berikut.
Kemudian ubah codingan pada model mahasiswa seperti berikut.
Untuk membuat model peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut.
Kemudian ubah codingan pada model peminjaman seperti berikut.
Nah berbeda dengan codingan sebelumnya, karena model peminjaman ini hanya memiliki 1 buku dan 1 mahasiswa maka dia harus menggunakan perintah belongsTo untuk melakukan relasi dengan model buku dan mahasiswa.
Membuat Database Seed Pada Laravel
Setelah selesai dengan model, langkah selanjutnya adalah membuat database seed pada laravel. Database seed ini berfungsi sebagai data awal atau bisa disebut sebagai data dami. Biasanya database seed ini digunakan untuk melakukan testing pada aplikasi atau untuk melakukan sebuah uji coba dengan jumlah data yang diperlukan. Karena terdapat 3 model maka kita membuat database seed sebanyak 3, dimana untuk membuat database seed untuk model buku, silahkan jalankan perintah berikut.
Untuk database seed model mahasiswa, silahkan jalankan perintah berikut.
Untuk database seed model peminjaman, silahkan jalankan perintah berikut.
Langkah selanjutnya, silahkan buka file ModelFactory.php yang ada di dalam folder database/factories kemudian silahkan tambahkan codingan seperti berikut.
Untuk melakukan inisialisasi data, kita dapat melakukan nya di bagian model factory, dimana data akan secara otomatis diinisialisasikan oleh library faker. Library faker dapat melakukan generate data yang kita inginkan misalnya seperti nama orang, alamat, penomoran, uuid dan lain sebagainya. Dapat dilihat, bahwa di dalam class model factory, penulis membuat 3 seed untuk masing - masing model, nantinya datanya akan secara otomatis diinsert ke database. Pada bagian peminjaman terdapat perbedaan yaitu pada bagian npm dan id_buku, perbedaan ini dikarenakan pada saat melakukan insert pada peminjaman, maka data buku dan data mahasiswa diwajibkan terlebih dahulu ada. Apabila database seed peminjaman dijalankan maka secara otomatis akan dibuatkan data mahasiswa dan buku terlebih dahulu baru akan dibuatkan data peminjaman.
Kemudian silahkan buka file BukuTableSeeder.php yang terdapat di dalam folder database/seeds kemudian isikan codingan seperti berikut.
Bisa dilihat bahwa pada class ini, jika database seed dijalankan maka akan ada sebanyak 20 data buku yang akan diinput ke database. Hal ini juga berlaku pada database seed mahasiswa dan peminjaman, untuk database seed mahasiswa, silahkan buka file MahasiswaTableSeeder.php kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Setelah selesai, silahkan buka file PeminjamanTableSeeder.php kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Setelah selesai, langkah selanjutnya adalah kita harus mendeklarasikan masing - masing database seed yang telah kita buat ke dalam konfigurasi database seed. Silahkan buka file DatabaseSeeder.php yang terdapat di dalam folder database/seeds kemudian ubah codingannya menjadi seperti berikut.
Akhirnya kita berada pada tahap yang terakhir :D. Tahap terakhir adalah kita akan menjalankan database seed yang telah kita buat sebelumnya :). Untuk menjalankan database seed silahkan jalankan perintah berikut.
Jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut.
Atau jika anda ingin melakukan database migration sekaligus dengan database seed juga bisa dengan menjalankan perintah berikut.
Berikut adalah output jika anda berhasil menjalankan perintah diatas.
Jika anda masih penasaran dengan database seed apakah telah diinput datanya atau belum, silahkan lakukan pengecekan pada database mariadb anda :).
Sekian tutorial belajar laravel bagian 2, untuk bagian selanjutnya InsyaAllah akan segera di publish dan Terima kasih :).
Laravel adalah framework berbasis PHP yang open source, menggunakan konsep model–view–controller (MVC). Laravel berada dibawah lisensi MIT.
Beberapa tahun yang lalu, framework laravel tidak begitu terkenal di dalam dunia pemrograman php, akan tetapi dengan perkembangan teknologi tidak dapat dipungkiri sehingga framework laravel berkembang begitu pesat. Terdapat banyak kelebihan di dalam framework laravel salah satu nya adalah memungkinkan kita menggunakan konsep orm, dimana di dalam laravel biasanya kita menggunakan eloquent orm untuk mengabstraksikan antara model object dengan database.
Singkat cerita, penulis ingin belajar mengenai framework laravel, biasanya penulis menggunakan framework codeigniter untuk membuat aplikasi. Framework laravel merupakan framework yang telah banyak digunakan untuk aplikasi production, dan sangat dihandalkan untuk urusan keamanan sebuah website. Jika dilihat dari case study, framework laravel merupakan framework yang bisa dikatakan lumayan lama jika ingin anda pelajari dikarenakan berbagai konfigurasi dan pemahaman yang harus anda kuasai. Pada artikel ini, penulis akan membagi beberapa bagian dikarenakan artikel akan sangat panjang jika membahas laravel hanya pada 1 bagian artikel saja.
Setup Project
Langkah yang pertama kali kita lakukan adalah melakukan setup project. Untuk mempermudah tahap development, kita akan menggunakan beberapa tool berikut diantaranya adalah
Vagrant, bagi yang belum mengerti apa itu vagrant, silahkan lihat di artikel belajar vagrant.
sedangkan tool yang lain seperti composer, hhvm, nginx dan lain sebagainya akan kita lakukan konfigurasi pada vagrant.
Membuat Konfigurasi Vagrant
Silahkan buat sebuah folder Belajar-Laravel, kemudian akses folder tersebut dengan menggunakan terminal. Lalu kita akan melakukan inisialisasi vagrant dengan perintah.
maka akan dibentuk sebuah file yaitu Vagrantfile, silahkan buka file tersebut kemudian ubah seperti berikut.
kemudian silahkan buat sebuah file dengan nama setup.sh untuk konfigurasi provisioning, kemudian isikan codingan shell seperti berikut.
Kemudian untuk environment pada vagrant silahkan buat sebuah folder dengan nama configuration dan buat lah file environment, nginx-vhost, sources.list dan .vimrc di dalam nya. Untuk file environment, silahkan isikan dengan value seperti berikut.
untuk file nginx-vhost seperti berikut.
dan yang terakhir untuk file sources.list isikan seperti berikut.
Nah konfigurasi vagrant telah selesai, silahkan jalankan dengan perintah
untuk melakukan akses silahkan jalankan perintah berikut.
Membuat Project Laravel Dengan Composer
Untuk membuat project laravel, kita dapat menggunakan composer. Akses folder Projects yang ada di home vagrant melalui terminal. Kemudian jalankan perintah berikut untuk masuk ke mode root.
INFO : Semua perintah disini akan menggunakan hak akses root dikarenakan folder Projects diberikan hak akses root.
lalu jalankan perintah berikut untuk membuat project laravel dengan menggunakan composer.
secara otomatis, composer akan membuatkan anda sebuah project laravel dengan nama Aplikasi-Perpustakaan.
Setelah selesai, yang perlu diperhatikan lagi adalah bahwa agar project laravel benar - benar dapat menggunakan autocomplete pada vim, kita akan menggunakan laravel IDE helper. Silahkan buka kembali terminal pada vagrant anda, silahkan akses folder project laravel anda, lalu ketikan perintah berikut.
Jika telah selesai, silahkan buka file app.php yang berada di dalam folder config/ dengan perintah berikut.
Kemudian cari array providers silahkan tambahkan codingan seperti berikut.
maka hasilnya akan seperti berikut.
Setelah selesai, silahkan jalankan perintah berikut untuk melakukan generate ide helper dengan perintah
Jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut.
Melakukan Setting Domain
Setelah melakukan konfigurasi seperti diatas, langkah selanjutnya adalah membuat domain sendiri, sehingga kita akan melakukan akses aplikasi dengan menggunakan nama domain. Silahkan buka file hosts dengan perintah
lalu tambahkan script berikut.
Silahkan akses web anda pada browser di http://perpustakaan.com:8080, jika berhasil maka outputnya seperti berikut.
Sekian tutorial belajar laravel bagian 1, untuk bagian selanjutnya InsyaAllah akan segera di publish dan Terima kasih :).
Angular JS adalah salah satu framework javascript yang mengusungkan pola MV* dan dikembangkan oleh google.
Angular JS biasanya digunakan sebagai framework di bagian front end suatu website. Salah satu kelebihan dari angular js ini adalah data binding sehingga antara model dan controller datanya akan dilakukan sinkronisasi secara asynchronous. Kelebihan angular yang lain adalah angular dapat melakukan routing, membuat sebuah directive dan biasanya digunakan sebagai client untuk sebuah web service.
Membuat Hello Word Dengan Angular JS
Untuk mempermudah pemahaman, kita akan langsung mencoba membuat hello word dengan menggunakan angular js :D. Untuk mendownload kebutuhan dependency angular, penulis akan menggunakan bower, karena menggunakan bower maka anda diwajibkan untuk melakukan instalasi node js. Bagi anda yang belum melakukan instalasi node js, silahkan lihat di Instalasi Perlengkapan Coding Node JS. Silahkan buat sebuah folder dengan nama Belajar-AngularJS, kemudian akses foder tersebut dengan terminal. Kemudian jalankan perintah berikut.
Kemudian silahkan isi konfigurasinya seperti berikut.
Lalu tahap selanjutnya, kita akan mendownload dependency library yang diperlukan, silahkan jalankan perintah berikut.
perintah diatas akan mendownload dependency bootstrap untuk tampilan web nya dan angular js. Setelah selesai, silahkan buat sebuah file index.html lalu isikan codingan seperti berikut.
Berikut adalah penjelasan mengenai codingan diatas.
ng-app berfungsi untuk mendeklarasikan bahwa file html ini akan dihandle oleh angular js.
ng-model berfungsi sebagai model yang dapat menampung data, nantinya data ini akan ditampilkan.
{{nama}} berfungsi untuk menampilkan data, di dalam angular, kita akan menggunakan tanda {{}} untuk menampilkan data
Nah setelah selesai, selanjutnya kita akan menjalankan file index.html, untuk menjalankannya, kita akan menggunakan plugin http-server dari node js :D. Bagi anda yang masing bingung dengan node js, silahkan simak di artikel instalasi perlengkapan node js. Untuk melakukan instalasi http-server, silahkan jalankan perintah berikut.
Setelah selesai, jalankan perintah berikut pada root project untuk menjalankan http-server.
Jika berhasil, maka di terminal akan muncul output seperti berikut.
Kemudian silahkan akses http://127.0.0.1:8080 pada browser anda.
Membuat CRUD Sederhana Dengan Angular JS
Setelah selesai membuat hello word dengan angular js, tahap selanjutnya kita akan membuat fungsi crud dengan menggunakan angular. Silahkan ubah file index.html seperti berikut.
Codingan diatas berfungsi untuk melakukan proses crud dimana untuk proses memasukkan data, kita hanya menggunakan fungsi modal dari bootstrap.
Kemudian silahkan buat sebuah file app.js kemudian isikan codingan seperti berikut.
Codingan diatas berfungsi untuk proses crud pada bagian angular js. Function generateUUID berfungsi untuk melakukan generate id barang secara random. Jika telah selesai, silahkan jalankan file index.html, jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut.
output untuk proses insert.
output untuk proses select.
output untuk proses update
output untuk proses delete
Sekian tutorial belajar angular js dan Terima kasih :). Untuk source code lengkap, penulis publish di Belajar Angular JS.
Socket adalah mekanisme komunikasi untuk pertukaran data antar aplikasi yang terdapat di dalam sebuah mesin maupun beda mesin dan pertukaran ini terjadi pada sebuah jaringan komputer.
Untuk membangun sebuah aplikasi yang berbasis socket, kita dapat menggunakan 2 jenis socket yang berbeda yaitu :
TCP Socket : menggunakan konsep connection oriented dan reliable data transfer sehingga aplikasi yang dibangun dengan TCP Socket tidak mempedulikan lama waktu sebuah pengiriman data akan tetapi sangat mementingkan ketepatan data. Konsep connection oriented adalah suatu proses pengiriman data disertai dengan tanggung jawab sehingga ketika data sampai pada tujuan akan ada pemberitahuan atau jika terjadi kesalahan pada saat pengiriman data maka data tersebut akan dikirim kembali ke tujuannya. Konsep reliable data transfer adalah sebuah proses pengiriman data dengan menggunakan nomor urut sehingga pada saat diterima, data akan tersusun berdasarkan nomor urut tersebut.
UDP Socket : menggunakan konsep connectionless oriented dan unreliable data transfer sehingga aplikasi yang dibangun dengan UDP Socket tidak mementingkan ketepatan data tetapi lebih mementingkan akan delay waktu pada saat proses pengiriman data. Konsep connectionless oriented adalah suatu proses pengiriman data tidak disertai dengan tanggung jawab sehingga jika terjadi kesalahan pada saat proses pengiriman maka data tersebut tidak akan dikirim ulang ke tujuan. Konsep unreliable data transfer adalah sebuah proses pengiriman data dalam bentuk datagram tanpa nomor urut.
Implementasi TCP Socket
Pada artikel ini, penulis akan melakukan implementasi TCP Socket dengan menggunakan bahasa pemrograman java. Silahkan buat sebuah file dengan nama ServerChat.java kemudian masukkan codingan seperti berikut.
Pada codingan diatas, kita membuat 2 class di dalam satu file, dimana class Handler kita lakukan inheritance terhadap class Thread. Fungsinya adalah kita akan membuka koneksi dan menunggu permintaan koneksi dari client. Pada saat client melakukan koneksi ke server maka client akan melakukan syncronize dengan server atau client akan melakukan request ke server, kemudian server akan melakukan sycronize terhadap seluruh client yang terhubung pada jaringan sehingga ketika ada suatu aksi maka server akan memberikan response kepada semua client meskipun client tersebut tidak memberikan request ke server. Pada codingan diatas, server akan berjalan pada port 9001 sehingga client harus bisa melakukan koneksi pada jaringan dan port yang sama dengan server.
Tahap selanjutnya, kita akan membuat sebuah client, silahkan buat sebuah file dengan nama ClientChat.java kemudian masukkan codingan berikut.
Pada codingan diatas, kita membuat sebuah aplikasi chat untuk bagian client, port telah kita tentukan sesuai dengan port server yaitu 9001, sedangkan IP akan didefinisikan sendiri oleh user yang akan melakukan inputan. Aplikasi ini digunakan untuk melakukan chat secara group, misalkan jika terdapat 2 user maka kita dapat melakukan chat secara serentak, ketika user 1 melakukan chat maka secara otomatis user 2 akan mendapatkan balasan chat dari user 1 begitu pula sebaliknya.
Uji Coba TCP Socket
Untuk melakukan uji coba TCP Socket, kita dapat menggunakan aplikasi wireshark. Untuk melakukan instalasi wireshark, silahkan tambahkan ppa berikut.
Kemudian lakukan update
lalu lakukan instalasi aplikasi dengan perintah
Tahap selanjutnya, silahkan lakukan compile kedua source code yang telah buat tadi, jalankan dengan perintah berikut untuk melakukan compile kedua file ServerChat.java.
kemudian jalankan dengan perintah
Untuk melakukan compile file ClientChat.java maka jalankan perintah berikut.
kemudian jalankan dengan perintah
Jalankan ClientChat sebanyak 2x sehingga akan muncul 2 form, 2 form ini merupakan representasi dari 2 client sehingga silahkan masukkan IP anda dengan 127.0.0.1 kemudian masukkan nama yang berbeda pada setiap form, kemudian lakukan chat antar client. Berikut adalah output dari aplikasi client tersebut.
Langkah selanjutnya adalah kita akan melakukan test dengan menggunakan wireshark, silahkan buka wireshark anda, berikut adalah tampilan dasboard nya.
Pada bagian dasboard terdapat proses capture, silahkan anda pilih any. Setelah selesai maka akan muncul seperti berikut.
arti dari gambar tersebut adalah aplikasi wireshark dengan melakukan capture terhadap jaringan yang sedang berjalan. Kemudian jalankan kembali aplikasi chat yang telah kita buat, pada saat aplikasi chat bagian client dijalankan maka pada aplikasi wireshark akan muncul seperti berikut.
Kemudian lakukan chat antar 2 client maka anda juga akan melihat ada proses pertukaran paket pada protokol TCP. Berikut adalah output ketika penulis melakukan chat.
Implementasi UDP Socket
Setelah melakukan implementasi TCP Socket, tahap selanjutnya kita akan melakukan implementasi UDP Socket dengan bahasa pemrograman java :). Silahkan buat sebuah file dengan nama UDPServer.java lalu masukkan codingan seperti berikut.
Pada codingan diatas dapat dilihat bahwa server akan menunggu data yang dikirim dari client, data yang dikirim adalah packet dalam bentuk datagram sehingga packet tersebut tidak memiliki penomoran pada saat pengiriman berlangsung.
Untuk kebutuhan testing, kita juga akan membuat sebuah client udp, silahkan buat sebuah file dengan nama UDPClient.java kemudian masukkan codingan berikut.
Codingan diatas berfungsi sebagai client, dimana pada saat client dijalankan, anda dapat mengirim pesan ke server lalu server akan mengembalikan pesan anda kembali. Jika terdapat banyak client, maka pesan tersebut tidak akan syncronize dengan client yang lain akan tetapi pesan tersebut hanya syncronize dengan server.
Uji Coba UDP Socket
Uji coba UDP dapat menggunakan nmap, wireshark dan juga aplikasi client yang telah kita buat tadi. Kita akan melakukan uji coba terlebih dahulu dengan menggunakan nmap. Silahkan lakukan instalasi nmap dengan perintah berikut.
Langkah selanjutnya silahkan lakukan compile file UDPServer.java lalu jalankan file tersebut. Kemudian kita akan mengecek terlebih dahulu status jaringan dengan perintah.
Maka akan muncul output seperti berikut.
Bisa dilihat bahwa UDP Server telah berjalan sukses, bisa dilihat pada bagian PID/Program name terdapat kalimat java dan bertepatan dengan port 8888 yang telah kita konfigurasi pada codingan java. Langkah selanjutnya, untuk mengirim pesan ke server, silahkan jalankan perintah berikut.
Maksud dari perintah diatas adalah
-vv berfungsi untuk memberikan informasi secara detail
-u berfungsi untuk mendeklarasikan protokol UDP
Jika berhasil, maka akan muncul output seperti berikut.
Kemudian silahkan ketikan pesan yang anda inginkan, jika berhasil maka anda akan mendapatkan response dari server, berikut adalah output nya.
Jika kita cek pada bagian server, maka akan muncul output seperti berikut.
Tahap yang terakhir kita akan melakukan uji coba dengan menggunakan wireshark, silahkan matikan UDPServer, lalu jalankan kembali wireshark dan jalankan UDPServer. Setelah selesai, silahkan jalankan UDPClient kemudian silahkan kirimkan pesan. Berikut adalah output ketika terjadi pengiriman pesan dengan UDP Socket.
Sekian tutorial belajar socket programming dan Terima kasih :)